Mempelajari Segitiga Exposure Pada Mode Manual Kamera
Segitiga Exposure
1. Aperture: Menentukan Kedalaman Ruang
Aperture merujuk pada lubang di lensa kamera yang mengatur seberapa besar cahaya masuk ke sensor kamera. Semakin besar angka aperture maka hasil gambar backgroundnya akan semakin jelas, dan kebalikannya, semakin kecil angka aperturenya, maka hasil gambar backgroundnya akan semakin blur. Teknik mengecilkan angka aperture ini biasa disebut teknik foto bokeh.
2. Shutter Speed: Mengatur Waktu Pemaparan
Shutter speed mengukur berapa lama cahaya dibiarkan masuk ke sensor. Dinyatakan dalam detik atau fraksi detik, shutter speed memengaruhi sejauh mana gerakan tertangkap dalam gambar. Shutter speed yang cepat (misalnya 1/1000 detik) dapat membekukan gerakan, sementara shutter speed yang lambat (misalnya 1/30 detik) dapat menciptakan efek gerakan artistik.
3. ISO: Mengatur Sensitivitas Sensor
ISO menentukan seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi nilai ISO, semakin sensitif sensor terhadap cahaya, tetapi dapat menyebabkan noise atau kornet pada gambar. Pada kondisi cahaya rendah, penggunaan ISO tinggi dapat membantu mendapatkan eksposur yang baik.
Keseimbangan Segitiga Eksposur
Menguasai segitiga eksposur melibatkan mencari keseimbangan yang tepat antara aperture, shutter speed, dan ISO. Misalnya, jika kamu ingin mengambil foto objek bergerak cepat dalam kondisi cahaya rendah, kamu mungkin perlu menggunakan kombinasi aperture lebar, shutter speed cepat, dan ISO tinggi.
Segitiga eksposur adalah kunci utama untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dan kreatif. Dengan memahami bagaimana aperture, shutter speed, dan ISO saling berhubungan, fotografer dapat mengoptimalkan pengaturan kamera mereka untuk setiap situasi.
Teruslah eksperimen dan berlatih, karena pengalamanlah yang akan membantu kamu menguasai seni segitiga eksposur dalam fotografi.


Komentar
Posting Komentar